Jumat, 28 November 2008

Renungan Sekolah Minggu 2009

PENGAKUAN

Yosua 24: 14-15

  1. Tujuan

Tujuan Umum : Tuhan atau tuhan

Tujuan Khusus : - Mampu membedakan antara Tuhan atau tuhan.

- Meyakinkan dan mengaku hanya kepada Tuhan yang pantas untuk beribadah.

  1. Metode Pengajaran:
  1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

- Sebagai Guru Sekolah Minggu, pertama sekali harus meyakinkan diri sendiri dan mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus-lah sebagai Tuhan yang mempertemukan kita – orang-orang yang percaya – kepada Allah di dalam beribadah.

- Setelah hal itu dibekali bagi Guru Sekolah Minggu, maka ia harus mampu untuk meyakinkan para Anak Sekolah Minggu untuk percaya dan yakin bahwa Allah itu hadir di dalam Ibadah Sekolah Minggu.

  1. Cerita

Anak-anak sekolah minggu yang dikasih Tuhan Kita Yesus Kristus, kalau adik-adik percaya bahwa Allah kita hadir bersama-sama dengan kita. Kalau ada yang percaya katakan ”Amin”. Bagi adik-adik yang percaya, apakah adik-adik takut kepada Tuhan atau tidak. Sebelum adik-adik menjawabnya, bapak/ibu guru punya cerita, tapi dengarkan dengan baik.

Ada dua anak yang bersaudara, namanya Rian dan Rain. Mereka bukan anak kembar, tetapi mereka bersaudara. Mereka berdua diajak oleh orangtuanya ke suatu tempat atau lingkungan permainan anak-anak yang sangat indah dan penuh dengan permainan. Sebelum di ajak oleh orangtunya, mereka berdua ditanya, apakah ada tugas dari guru sekolah minggu atau tidak? Kalau ada, ke tempat permainan tidak jadi dan di tunda minggu depan. Kemudian Rian dan Rain, berusah untuk berbohong bahwa mereka tidak ada tugas dari guru sekolah minggu.

Rian dan Rain, sangat begitu senang dan bergembira menikmati setiap permainan yang ada di tempat itu, misalnya main seluncur, berenang, dsb. Tiba-tiba Rian tidak merasa tidak nyaman dan gelisah, atas perbuatan mereka. Karena ia pernah dihukum oleh ibu guru ketika ia tidak mengerjakan tugas. Lalu Rian mengatakan kepada ibunya katanya: ibu, Rian minta maaf. Aku dan adek berbohong kepada ibu dan ayah. Aku takut dimarahi ibu guru sekolah minggu besok, karena aku dan Adek belum mengerjakan tugas, kami berbohong. Mendengar pengakuan Rian, ibunya memaafkan Rian.

Lalu ibunya, memintakan kepada ayah untuk pulang. Tiba-tiba Rain marah kepada kedua orangnya, katanya: ”Hari masih siang, mengapa cepat sekali pulang. Aku belum menikmati semua permainan di sini. Aku tidak mau pulang”. Ibunya berkata: ”Rain tidak punya tugas, besok”. Jawabnya: ”tidak, ibu”. ”Benar, Rain tidak bohong sama ibu; dan tidak takut dihukum sama ibu guru?”, kata ibunya. ”Tidak, kami tidak punya tugas”, dengan gugup Rain menjawab. ”Kalau memang Rain masih di sini, Rian, ibu dan bapak pulang, karena abangmu Rian ingin mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru sekolah minggu”, kata ibunya. Akhirnya, Rain pun mengaku bersalah dan meminta maaf kepada ibunya, bahwasanya mereka telah berbohong. Dan ibu Rain pun memaafkan mereka berdua.

Dari cerita di atas, adek-adek diajak untuk berani mengaku kesalahan dan jangan pernah bertahan di dalam kesalahan. Kalau kesalahan itu membuat adek-adek menderita, lekaslah untuk mengakui kesalahannya agar orangtua kita tidak marah.

Sama halnya, hubungan kita dengan Allah. Yosua mengajak adek-adek, supaya kita mengakui hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan hanya kepada Dialah kita beribadah. Jangan pernah ada di dalam benak adek-adek mendahulukan permainan atau bermain kemudian beribadah kepada Allah. Permainan adalah hidup yang sementara di dunia ini, tetapi kalau adek-adek mendahulukan beribadah kepada Allah, maka Ia akan memberikan permainan yang penuh berkat.

Untuk itu, adek-adek jangan pernah meninggalkan Tuhan Allah; dan harus mengakui dan percaya bahwa Tuhan Alah adalah Sumber Kehidupan.

  1. Alat Peraga

- Menggambarkan dipapan tulis, dua orang anak yang senang bermain dengan kedua orangnya.

- Atau menggunakan boneka tangan.

  1. Nilai Kristiani

Anak-anak sekolah minggu, bukanlah Anak-anak yang suka berbohong. Tetapi Anak sekolah Minggu adalah anak-anak yang mau mengaku hanya Tuhan Allah adalah tempat untuk beribadah. Dan jangan pernah meninggalkan ibadah demi untuk kegiatan lainnya. Jadilah anak-anak Tuhan yang terang dan berbeda dengan anak gelap.

  1. Doa

Allah Bapa yang di surga,kami mengaku bahwa Tuhan adalah Tuhan kami dan kami mau beribadah kepadaMu. Kami mau meninggalkan permainan dunia karena kami yakin Engkau akan menyediakan permainan bagi kami jika kami mendahului Kamu.

  1. Ayat Hafalan:

Markus 8 : 29b : Engkau adalah Mesias

  1. Nyanyian KJ 427 : 1 ” Kusuka Menuturkan”

”Kusuka menuturkan cerita mulia, cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.

Kusuka menuturkan cerita yang benar,penawar hati rindu pelipur terbesar.

Kusuka menuturkan kusuka memasyurkan cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya”.

MENGGAPAI CITA CITA

1 RAJA-RAJA 5 : 1-7,18

A. Tujuan.

1. Tujuan Umum : Agar anak sekolah Minggu mengetahui bahwa cita- cita adalah pemberian Allah dan menyertaidisaat kita ingin menggapainya.

2. Tujuan Khusus :

a. Supaya anak-anak sekolah minggu mengerti dan memahami bahwa cita-cita adalah pemberian Allah.

b. Apa yang telah diberikan Allah kepada kita,ada baiknya kita persembahkan kepada Tuhan.

B. Metode Pengajaran:

1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

a. Sebagai Guru Sekolah Minggu, pertama sekali harus memahami bahwa Salomo adalah pengganti Daud ayahnya. Pemerintahan Salomo memiliki rancangan pertamanya adalah untuk mendirikan bait Allah karena pada masa Daud,bait Allah tidak dapat berdiri karena banyak musuh yang harus ditaklukkan Daud.

b. Sebagai Guru sekolah minggu harus mampu untuk meyakinkan anak-anak sekolah minggu bahwa melalui keberhasilan anak-anak gereja dapat memberikan yang terbaik untuk gereja.

2. Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu yang dikasihi Tuhan Yesus Kritus, sebagai anak Tuhan harus yakin dan percaya bahwa setiap anak yang mendekatkan diri dan selalu datang beribadah ke gereja, ia akan diberikan Anugerah dan berkat lewat cita-cita yang adik-adik inginkan. Jikalau adik-adik menginginkan menjadi dokter, tentara, insinyur, polisi, presiden, dsb terlebih dahulu mendekatkan diri dan meminta kepada Tuhan agar Ia memberikannya sesuai dengan kemampuan adik-adik. Baiklah adik-adik,ada sebuah cerita tentang seorang anak gereja yang tinggal di sebuah rumah kecil yang letaknya jauh dari kota. Namanya Bonnie,Bonnie adalah salah satu anak sekolah minggu yang taat beribadah kepada Tuhan. Setiap hari minggu,dia selalu berusaha untuk beribadah ke gereja walaupun letak gereja jauh dari rumahnya. Selain untuk beribadah,dia juga senang berkumpul dan bermain dengan teman-teman sekolah minggunya. Setiap hari minggu, Bonnie selalu bangun pagi lebih awal agar dia tidak terlambat datang ke gereja karena letak rumahnya yang jauh dan sebelum berangkat ke gereja, Bonnie selalu berusaha pamit kepada orangtuanya.

Suatu saat sewaktu beribadah, Bonnie pernah ditanya oleh guru sekolah minggunya tentang riwayat raja Salomo selama dia menjadi raja. Bonnie tidak dapat menjawabnya sehingga dia merasa kecewa dan tidak senang terhadap dirinya sendiri karena tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Setelah ibadah selesai, Bonnie pulang ke rumah dengan perasaan sedih dan kecewa. Sesampai di rumah, Bonnie menceritakan masalahnya kepada orang tuanya, kemudian orang tuanya berkata ”Nak, jika kamu ingin bisa menjawab pertanyaan dari guru sekolah minggu kamu harus rajin membaca dan belajar tentang Alkitab”. Mendengar perkataan orang tuanya, Bonnie merasa senang dan memiliki semangat untuk membaca dan belajar tentang Alkitab. Setiap malam sebelum tidur Bonnie selalu membuka Alkitab, membaca dan berdoa kepada Tuhan agar dia diberikan kepintaran, kesehatan dan keberhasilan dalam menjalani kehidupannya. Bonnie juga sering bertanya kepada ibunya tentang apa yang tidak dimengerti dan diketahuinya tentang Alkitab. Setiap hari Bonnie selalu berdoa kepada Tuhan dan selalu membaca Alkitab serta berharap suatu saat apabila dia ditanya oleh guru sekolah minggunya, dia dapat menjawabnya.

Pada hari minggu sewaktu beribadah, keinginan Bonnie terkabul. Bonnie kembali ditanya oleh guru sekolah minggu tentang kehidupan raja Salomo selama ia menjadi raja. Dengan semangat dan penuh keyakinan Bonie menjawab pertanyaan tersebut dan dengan jawaban yang telah disampaikan Bonnie, guru sekolah minggunya memberikan pujian atas jawabannya. Bonnie merasa senang dan gembira bahwa keinginannya telah terkabul untuk dapat menjawab pertanyaan dari guru sekolah minggu.

Dengan keyakinan dan kepercayaan yang Bonnie miliki, ia pun tidak mau tinggal diam dalam pelajarannya di sekolah. Bonnie selalu belajar dengan rajin dan tekun agar dia memperoleh prestasi yang baik dan menyenangkan hati kedua orang tuanya. Bonnie selalu beribadah dan berdoa kepada Tuhan agar dia diberikan keberhasilan, kesehatan dan kepintaran demi mencapai cita-cita yang dia impikan.

Dari cerita di atas menggambarkan tentang raja Salomo, dimana setelah keberhasilannya menjadi seorang raja yang telah dipilih oleh Allah, ia berencana untuk membangun rumah ibadah sebagai tempat pertemuan dan persekutuan manusia dengan Allah.

3. Alat Peraga

Bercerita dengan manggunakan gambar sesuai dengan cerita diatas.

  1. Nilai Kristiani

Sejak dini anak-anak sekolah minggu memampukan dirinya untuk membaca dan belajar tentang Alkitab serta firman Tuhan yang merupakan awal kesuksesan dan keberhasilan dimanapun dia berada untuk menggapai cita-cita yang diimpikan pada suatu saat kelak. Dengan keberhasilan tersebut dapat memberikan persembahan yang berharga kepada Tuhan.

  1. Doa

Tuhan Allah Bapa yang baik, kami anak-anakMu ingin tekun dan beribadah kepadaMu. Meskipun kami kecil, kami masih mampu datang ke rumahMu untuk beribadah dan memuji memuliakan namaMu; dan itu semua merupakan awal dalam menggapai cita-cita kami kelak yang telah Engkau siapkan bagi kami.

  1. Ayat Hafalan:

Amsal 21 : 21 ”Siap mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan”.

  1. Nyanyian KJ 420 : 1 & 3 ” Yesus Kawan Anak-Anak”

1” Yesus, kawan anak-anak, juga kawanku, bimbing tangan, tuntun aku sertamu ”.

3” Bimbing aku tiap saat sampai ku besar, mendengar pesan firmanMu yang benar. ”

MEMBERI PERLINDUNGAN

I SAMUEL 22 : 1 – 4

Tujuan.

1. Tujuan Umum : Apapun masalah yang ada dalam diri anak-anak kita pasti ia akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan Allah.

2. Tujuan Khusus :

a. Supaya anak-anak sekolah minggu merasakan pemberian perlindungan Tuhan dari musuh.

b. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya – Anak Sekolah Minggu – yang sedang mendapatkan masalah baik dari orang tua dan teman, sebab Tuhan memberikan perlindungan yang setia kepada mereka yang percaya.

C. Metode Pengajaran:

1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

a. Sebagai Guru Sekolah Minggu, harus memiliki kesaksian semasa kecil yang taat dan beribadah kepada Tuhan.

b. Sebagai Guru sekolah minggu mengetahui permasalahan Daud yang di benci oleh Saul ( I Samuel 18 – 23 ) hingga Saul mengejar-ejar Daud.

c. Sebagai Guru Sekolah Minggu mampu meyakinkan anak sekolah minggu bahwasanya orang-orang lemah dan dikucilkan, juga dapat melindungi orang yang membutuhkan perlindungan.

4. Cerita

Toman, adalah nama panggilan dari salah satu anak sekolah minggu yang ada di gereja di Indonesia. Setiap ibadah anak sekolah minggu, seratus kali nama Toman dipanggil oleh ibu guru karena ia selalu membuat ribut, mengganggu teman, suka memukuli, melempari, dsb; dan ia tidak pernah melakukan hal yang baik. Banyak cara yang dilakukan oleh ibu guru untuk mengubah cara hidup Toman, dan tidak pernah berhasil.

Suatu hari, ibu guru (kita sebut saja namanya Mery) tiba-tiba marah, katanya: ”Toman, kalau ibu sedang menyampaikan firman Tuhan jangan pernah ada di ruangan ini; dan ibu akan menghukum Toman”. Lalu Toman ketakutan; karena banyak teman-temannya yang mengetawai dan mengejek tingkah lakunya. Seminggu berikutnya, Toman datang ke gereja dengan bertekad tidak membuat kesal lagi ibu guru sekolah minggu. Jika Toman terus melakukan kebiasaannya, maka ia pun tidak mendapatkan teman.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, seandainya ibu guru Sekolah minggu tidak memarahi Toman, kebiasaannya akan terbiasa sampai dewasa. Dan jika Toman tidak merasa takut, ia pun terus membuat ribut. Kemarahan ibu guru, bukanlah bentuk kebencian bagi anak sekolah minggu melainkan membentuk jiwa rasa takut kepada Tuhan. Takut akan Tuhan, bukan berarti jauh dari Tuhan melainkan mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagi mereka yang mendekatkan diri kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan. Sebab, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh di alam maut.

5. Alat Peraga

Bercerita dengan manggunakan gambar sesuai dengan cerita diatas.

  1. Doa

Bapa di Surga, Kami anak-anakMu Sekolah Minggu meminta setiap minggu kepadaMu agar Tuhan memberikan perlindungan kepada kami. Apabila ada salah kami kepada guru sekolah atau orangtua, kami anak sekolah minggu minta maaf kepada Tuhan, supaya Tuhan tetap menjaga kami dan melindungi kami. Amin.

  1. Ayat Hafalan:

Yohannes 14 : 25b ” Aku berada bersama-sama dengan kamu ”.

  1. Nyanyian KJ 455 : 1 ” Mintalah

1” Mintalah, mintalah, maka ’kan dib’ri padamu

Carilah, carilah, maka kamu ’kan mendapat;

Stand in the wisdom of men, but in the power of GodKetoklah, ketoklah, maka pintu ’kan dibuka;

Maka pintu ’kan dibuka, dibuka bagimu”.

Dengar Suara Tuhan

1 Sam. 2: 11- 17

.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum: Sebagai Anak Sekolah Minggu Atau Anak Tuhan Allah Harus Mendegarkan Suara Tuhan

2. Tujuan Khusus:

- Supaya Anak Sekolah Minggu mampu melakukan perbuatan yang baik dan jujur.

- Supaya Anak Sekolah Minggu mampu mendengar suara Tuhan dan melakukannya, dan menghiraukan suara iblis.

B. Persiapan Guru Sekolah Minggu:

- Sebagai Guru Sekolah Minggu, bertindaklah jujur dan setia kepada Pelayanan Gereja.

- Memahami Cerita Tentang Anak-anak Eli yang tidak setia terhadap pelayanan Allah; dan tidak mengindahkan pemberian Jemaat Tuhan.

- Sebagai guru Sekolah Minggu, mampu membedakan mana suara Tuhan dan suara iblis; agar Anak Sekolah Minggu melihat tindakan kita.

C. Metode Pengajar

1. Cerita

Adik-adik yang dikasih Tuhan Kita Yesus Kristus, pasti adik-adik pernah mendengar istilah Korupsi atau istilah yang paling dekatnya adalah “Mencuri”. Ada baiknya, adik-adik yang cinta kepada Tuhan, jangan pernah melakukan hal ini. Apalagi ingin mencoba, jangan dilakukan. Karena perbuatan mencuri adalah “dosa” atau perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan. Allah marah jika adik-adik melakukannya. Sebab, Tuhan tidak senang jika anak-anak Tuhan melakukannya.

Mungkin Adik-adik pernah mendengar cerita atau Film Robin Hood. Film ini menceritakan tentang tokoh yang bernama Robin Hood; adalah seorang peranan yang sangat digemari oleh rakyat kecil. Apalagi dengan perbuatannya yang mau menolong. Ia tidak suka dengan orang-orang yang mau merampas hak kaum miskin. Apalagi mencuri harta benda yang hanya sedikit dimiliki mereka. Robin langsung menghacar habis-habisan para pencuri, yaitu mereka kaum terpandang yang suka merampas dan menguras harta orang miskin.

Robin hanya mengandalkan panah untuk menakuti musuh. Ketika musuh menyerah dan tidak berani melawan Robin, musuh langsung memberikan harta yang mereka curi dan menyerahkan kepada Robin. Kemudian Robin memberikan kembali kepada yang merasa kehilangan dengan harta benda. Robin tidak pernah menerima upah dalam bentuk apapun dari hasil perbuatan baiknya. Prinsipnya, menolong adalah perbautan yang paling mulia.

Berbeda dengan anak-anak Eli, yang suka menguras pemberian jemaat Tuhan. Apa yang dipersembahkan jemaat kepada Tuhan, mereka mengumpulkannya dan menjadi kebutuhan mereka. Jika jemaat tidak mau memberikan atas perbuatan mereka, mereka marah dan melakukan kejahatan. Sungguh jahat anak-anak Eli, mereka tidak menghargai jabatan ayahnya sebagai imam di rumah atau Bait Allah. Allah benci dengan perbautan mereka. Mereka tidak menghiraukan suara Allah; dan hati kecil mereka tidak berfungsi lagi. Mereka hanya mendengarkan suara iblis, yang rakus dan jahat.

Jadi, adik-adik yang dikasih Tuhan Yesus, jangan pernah mendengarkan suara iblis yang tidak takut kepada Tuhan. Mereka mengingkan adik-adik jatuh ke dalam dosa. Apalagi, disaat adik-adik datang ke gereja dengan membawa diri adik-adik bertemu dengan Tuhan Allah, iblis selalu memanfaatkan adik-adik agar jangan ke gereja; dengan membari tayangan TV yang mengasikkan pada jam gereja. Dengarlah suara Tuhan, jika adik-adik dipanggilnya untuk datang kepada Tuhan; dan jangan mau menyimpang kepada iblis.

Di saat adik-adik sudah sampai di gereja, jangan lebih utamakan rayuan si-iblis disaat ia ingin menawarkan persembahan yang adik-adik bawa. Ingat, iblis selalu menawarkan persembahan yang adik-adik bawa untuk diberikan kepada penjual; padahal Tuhan Allah yang baik hati menawarkan persembahan yang adik-adik bawa adalah untuk gereja atau rumah Tuhan; agar Tuhan memberikan banyak kelimpahan berkat kepada adik-adik.

Ingatlah; dan dengarkanlah Suara Tuhan; bukan suara si-iblis.

2. Alat Peraga

- Menggunakan gambar atau karikatur yang seram (wajah iblis) dan wajah yang membawa damai (malaikat Tuhan).

- Menunjukkan nilai mata uang yang pantas untuk diberikan kepada Tuhan. Bukan sembarangan memberi.

- Gerakan Badan, disesuaikan dengan cerita.

D. Makna Teologis

Anak-anak Tuhan jarang ke gereja, itu bukan karena anak-anak di dasarkan pemalas, melainkan mereka kurang membedakan mana suara Tuhan dan mana suara iblis. Jadi mereka kurang merasakan hadirnya Roh Tuhan kepada mereka. Mereka kurang memahami arti persembahan, ketika mereka lebih menggunakan persembahan mereka kepada para penjual yang menanti di depan gereja; daripada memberikan persembahan kepada Tuhan. Jadi, Anak-anak seharusnya mengenal suara Tuhan; agar perbuatan mereka benar dihadapan Allah.

E. Ayat Hafalan

Hai anakku, dengarlah, dan jadilah bijak;

Tunjukanlah hatimu ke jalan yang benar. Amsal 23:19

F. Kidung Nyanyian: KJ. 413: 1 “Tuhan, Pimpin AnakMu”

Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak sesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.

Reff: Tuhan, pimpin! Arus hidup menderas;

Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat.

Tidak ada komentar: