Sabtu, 20 Desember 2008

Merasakan Kasih Kristus Yang Telah Lahir



MERASAKAN KASIH KRISTUS YANG TELAH LAHIR

Tanggal 13 Desember 2008, telah dilaksanakannya kegiatan Natal Naposobulung GKPA Parlagutan Durian, Resort – Pekanbaru. Pada perayaan ini mengangkat tema: Bergiatlah Selalu dalam Pekerjaan Tuhan (1 Kor. 15:58b), sesuai dengan Tema yang ditetapkan oleh Synode GKPA 2006; dgn bersubtemakan: Kelahiran Tuhan Kita Yesus Kristus Menyatakan Bagi Kita Kaum Muda/i Gereja GKPA Sebagai tanda sikap untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Maksud dari subtema tersebut adalah agar pemuda/i Kristen – terkhusus muda/mudi GKPA – mampu merasakan akan kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dalam dirinya.

Tiap tahunnya, seluruh bangsa yang meyakini Yesus telah lahir merayakannya dengan sungguh-sungguh dan sukacita. Dan sangat disayangkan apabila diantara umat Kristiani merasa rugi apabila tidak mengikuti Natal, sebab Perayaan Natal merupakan suatu perayaan yang sudah mentradisi disetiap daerah, khususnya di lingkungan gereja, masyarakat dan gereja. Apapun katanya, dengan biaya habis-habisan pun umat melaksanakannya. Tetapi yang paling penting, umat yang merayakannya mampu merasakan bahwa Kristus memang lahir di dalam diri setiap umat, dan menyatakan bahwa Ia benar-benar lahir. Pernyataan tersebut, harus diungkapkan di dalam persekutuan atau di dalam gereja; dan bersaksi akan keselamatan yang dibawa oleh Kristus kepada manusia. Kesaksian harus dibarengi dengan kepercayaan atau iman, agar tidak terjadi munafik di dalam diri. Selanjutnya, setiap apa yang ditetapkan berdiri dan teguh untuk melayani kepada orang-orang yang belum merasakan kasih Kristus yang lahir.

Hal di atas, merupakan suatu kerinduan pemuda/i GKPA Durian. Perayaan Natal yang dilaksanakan yang begitu sesingkat mungkin mencoba untuk mengajak semua pemuda yang diundang agar merasakan kasih Tuhan Yesus Kristus yang lahir. Adapun demontrasi yang dilakukan pemuda/i GKPA kepada pemuda/i yang diundang dilakukan lewat rangkaian Tertib Acara yang telah dipersiapkan oleh Seksi Acara. Acara tersebut berisikan ajakan lewat fragment yang memfokuskan pada perenungan. Setelah selesai acara ibadah, selanjutnya kegiatan hiburan.

Karena kegiatan ini sepertinya masih baru dilaksanakan, agaknya masih tabu bagi para pemuda/i yang diundang.

Adapun muda/i GKPA Durian yang mengikuti acara, sebanyak 32 orang; dan semuanya mengambil bagian dalam acara. Muda/i gereja yang diundang, sebanyak 5 Gereja, yakni Muda/i GKPI Durian, GKPS Durian, GKPA Panam, GKPA Kulim dan GBKP Gg.Melayu. Sedangkan, undangan yang lainnya diantaranya Persekutuan Wanita GKPA Durian, Majelis Parlagutan GKPA Durian, dan kaum muda/i di wilayah Durian.

Dari rangkaian acara, yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Kegiatan Natal adalah Sutrisno (sebagai Ketua Natal) dan Andi Siregar (Sebagai Ketua PNB GKPA Durian. Yang bertanggungjawab dalam Tertib Acara (Antoni Parulian Siahaan); Peralatan dan Perlengkapan (Elias Matondang, Erikson Pasaribu; Ando Ambarit); Penata Tempat (Berliana Br. Panjaitan; Dekna, Erni Br. Sibarani); dan Paniroi PNB GKPA, adalah Batara Harapah.

Semoga, perayaan Natal Muda/i GKPA Durian benar-benar nyata di dalam tubuh setiap mudai/i.Tuhan memberkati.


LAMPIRAN Acara:

- Barisan Prosesi (Menyanyikan ”Mari Masuk”)

Mari masuk, mari masuk; masuk hatiku ya Yesus

Datang s’karang dan tinggallah

Dalam hatiku, ya Yesus!

- Persiapan dan Saat Teduh Pribadi (Bernyanyi: Indahnya Saat Yang Teduh; KJ. 454:1)

Indahnya saat yang teduh menghadap takhta Bapaku; Ku naikkan doa padaNya, sehingga hatiku lega. Diwaktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan segar

Kubebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

IBADAH

Hai mari, berhimpun dan bersukaria!

Hai mari semua ke Betlehem!

Lihat yang lahir, Raja bala sorga!

Sembah dan puji Dia, 3x; Tuhanmu!

HalamanNya dengan pujian

Kataku hari ini hariNya Tuhan;

Kubersuka s’bab Dia girangkanku

Reff. Dia girangkanku oh Dia girangkanku;

Kubersuka s’bab Dia girangkanku, 2x

- Votum: (L: Liturgis; P: Pemuda/i; OT: Orangtua; J: Jemaat) St. Ny. B. Harahap/Br. Pakpahan

L : Di dalam Nama Allah Bapa, yang Maha Pengasih dan Penyayang, dan Anak Yesus Kristus yang senantiasa menyelamatkan Kita serta Roh Kudus yang membimbing di dalam persekutuan kita, Amin.

Atas sagala karuniaNya, kita diberi waktu untuk merayakan akan mengenang kelahiran Tuhan Yesus Kristus beribu tahun yang lalu.

P : Benar, ya Tuhan! Kamu sungguh ingin mengenang Engkau yang telah lahir; dan bukan hanya mengenang kami pemuda/i juga menerima Engkau di dalam diri kami.

L : Sadarkan kami Tuhan, dengan kekuatan RohMu, agar dengan kelahiranMu di hati kami masing-masing mampu menyatakan kasihMu di tengah-tengah dunia ini, terkhusus di gereja.

OT : Dan kami juga, siap untuk menjadi saksiMu, ya Tuhan dan membawa anak-anak kami kepadaMu ke rumahMu yang kudus untuk bersekutu dan bersaksi; dan melayani

L : Kami juga mau untuk bersekutu, bersaksi dan melayani untuk Engkau Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa kami.

P : Kami Melayani Engkau dengan kemampuan dan kerja keras kami, selama kami masih hidup atas bimbing RohMu, Roh Kudus.

OT : Nyatakan KasihMu Tuhan kepada anak-anak kami, pemuda/I gereja.

L : Untuk itu, Ucapkan syukur kepada Tuhan! Tuhan yang hadir bagi kita, Tuhan yang Lahir di dalam diri kita. Bersoraklah, dan Muliakanlah Dia.

P+J: Amin

- Bernyanyi: “Gita Sorga Bergema” KJ. 99: 1+3/ Do = G

1 Gita Sorga bergema, ”lahir Raja Mulia

Damai dan Sejahtera turun dalam dunia

Bangsa-bangsa, Bangkitlah dan bersorak-soraklah

Permaklumkan Kabar Baik: Lahir Kristus Terang Ajaib

Gita Sorga Bergema, Lahir Raja Mulia

3 Raja Damai yang besar, Surya Hidup yang benar

Menyembuhkan dunia dinaungan sayapNya

Tak Memandang diriNya bahkan maut dit’rimaNya

Lahir Baru untuk memberi hidup baru abadi

Gita Sorga Bergema, Lahir Raja Mulia

- Koor : PW. GKPA Durian

- Bernyanyi : KJ. 472: 1-2 “Haleluya”

1 Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya;

Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya

2 Puji Tuhan, Haleluya; Yesus Kristus, Haleluya;

Puji Tuhan, Haleluya; Yesus Kristus, Haleluya

- Koor : NB. GKPA Kulim; GKPA Panam

- Doa Ucapan Syukur: Andi Siregar

- Koor : Muda/I GKPS Durian; GKPI Durian; dan GBKP Gg Melayu

- Bernyanyi : “Kusiapkan hatiku Tuhan”

Kusiapkan hatiku Tuhan; tuk dengar firmanMu saat ini

Kusujud menyembahMu Tuhan: masuk hadiratMu saatini

Kusiapkan hatiku Tuhan; tuk dengar firmanMu

Reff: FirmanMu Tuhan tiada berubah;

Dahulu sekarang, selama-lamanya; tiada berubah

FirmanMu tuhan penolong hidupku

Kusiapkan hatiku Tuhan, Tuk dengar firmanMu.

- Renungan Pdt. CH. Siregar, STh

- Bernyanyi : “Bila Kulihat Bintang Gemerlapan”

Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar;

Ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.

Maka jiwaku pun memujiMu; sungguh besar Kau Allahku”; 2x

Fragmen 1 : ”Penciptaan Dan Kejatuhan Manusia di dalam Dosa”

Prolog : Puji Syukur dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

Patutlahlah kita sembah Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, serta segala isinya. Ia menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Hanya lewat ber-Firman dijadikanlah terang; maka terang pun jadi; dijadikannya cakrawala; maka cakrawala pun jadi; demikian halnya dengan daratan dan lautan dijadikannya begitu indah. Demikianlah Allah melakukannya sebagaimana menurut kehendak-Nya.

Melalui Firman-Nya; tumbuh-tumbuhan dan hewan yang ada di air maupun di daratan; burung-burung di udara dan ikan-ikan di air; dan segala jenis hewan dijadikannya sebagai penghuni di bumi. Semua makhluk menikmati karya agung Tuhan, baik benda mati dan benda hidup saling berhubungan dan saling membutuhkan. Kedamaian pun tercipta oleh di bumi. Sungguh Mulia Engkau Allah Kami!

Songlider: “Muliakanlah” (KJ. 100:1) (Erni Br. Sibarani)

Muliakanlah, muliakanlah.

Tuhan Allah, Tuhan Allah Maha Tinggi.

Damai Sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya.

Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakanlah Tuhan Allah;

Damai Sejaht’ra turun ke bum, 2x; bagi orang;

Bagi orang pengasihan-Nya, 2x, pengasihan-Nya.

Muliakanlah, muliakanlah.

Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi.

Damai Sejaht’ra turun ke bumi bagi orang pengasihan-Nya,

Amin, 3x.

Prolog: Demikianlah Allah Menciptakan itu semua, dari hari pertama hingga hari ke lima. Pada hari yang ke enam, Allah berencana untuk menciptakan makhluk yang segambar dan serupa dengan “Mereka”; yang berkuasa atas seluruh ciptaanNya. Makhluk tersebut, bukan diciptakan lewat Firman atau perkataan, melainkan diciptakan dari yang “ada” menjadi “ada”. Allah mengambil debu tanah dan membentuknya; setelah bentuknya segambar dan serupa dengan Dia, lalu Ia menghembuskan nafas hidup lewat hidungnya; maka jadilah makhluk tersebut menjadi makhluk hidup yang disebut dengan “Manusia”. Kemudian Allah berfirman kepada Manusia itu:

Allah : Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi. Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya (Kej. 1: 28-30). Tetapi ingat, dan camkanlah “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kej. 2: 16-17)

Prolog : Setelah Tuhan Allah memberi mandat kepada manusia; maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Dan jadilah demikian. Di hari terakhir; di hari ketujuh Ia menyelesaikan pekerjaanNyha. Lalu Allah menguduskan dan memberkati hari ketujuh; karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya itu.

Meskipun dikatakan Allah berhenti, itu bukan berarti Allah meninggalkan seluruh ciptaan-Nya, melainkan Ia tetap melihat, merawat, menjaga dan memelihara seluruh ciptaan-Nya; diaturNya sesuai dengan kehendakNya. Dan tidak ada satupun makhluk, bahkan manusia yang dapat mengatur Allah atau melanggar kehendak-Nya, karena Dialah yang berkuasa dan Memerintah dengan Kasih.

Ketika Allah memantau ciptaanNya; Allah tidak melihat di mana manusia berada; dan kemana perginya?

(laki-laki dan perempuan muncul dan mengkraterkan sedang berkelahi, berantam; saling menyalahkan; dan ingin mencari kebenaran sendiri).

Apa yang terjadi kepada manusia?

Allah : Manusia, “Adam”, Dimanakah Engkau?

Prolog : Lihatlah, lihat! Lihatlah tindakan mereka! Mereka telah dicari dan dipanggil oleh Allah, tetapi mereka tetap saling menyalahkan, mencari kebenarannya sendiri. Dan tak satupun diantara mereka berdua memohon untuk mengampuni perbuatan mereka kepada Allah.

Allah : Hai, manusia! Apa terjadi kepada kalian berdua, apakah kalian telah memakan buah yang Aku larang itu?

(tetap mereka melakukan yang saling menyalahkan)

Allah : Aku Tuhan Allahmu, tidak senang dengan tingkah laku kalian. Kamu perempuan "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Kepada kamu juga manusia (adam): "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.

Prolog : Setelah Allah memberi hukuman kepada mereka; hubungan Allah dengan manusia jauh dan sungguh; dan meskipun jauh Allah tetap dekat kepada manusia, jika manusia itu mau mendekatkan dirinya kepada Allah sebab Allah itu memiliki Kasih dan Panjang Sabar.

Bernyanyi: BEA. 301: 1-2

1 Tu joloMu o Tuhanku, hu useon rohakkon;

sai tangihon tangiangku dohot ilu-ilukkon.

2 Hu solsoli do rohangku, nagok dosa i tong-tong,

nabahat ari-ariku nasayang boti antong.

Fragmen 2 : KEJAHATAN MANUSIA

(menampilkan tingkah laku kejahatan manusia disaat ini, misalnya dalam konteks pemuda melakukan perbuatan ingin tahu, mabuk-mabukan, judi, menipu, dll; dan juga ditampilkan pemuda yang sedang mengikuti PA tetapi mereka tidak mau mengajak teman-temannya yang telah jatuh; dan membiarkannya; dan menampilan pemuda yang sama sekali tidak mau terlibat kegiatan pemuda)

Prolog : Jumlah manusia semakin hari semakin bertambah; mereka telah memenuhi bumi. Tetapi dosa tetap ada di dalam diri mereka; dan masih banyak manusia tidak taat lagi kepada Allah. Lihat saja, dan lihatlah perbuatan mereka, khususnya kepada mereka kaum remaja dan pemuda. Pertumbuhan tubuh dan pemikiran yang seharusnya lebih berkembang dan maju; akhirnya dipengaruhi oleh minum-minuman, narkotika; dan pergaulan bebas. Dunia pemuda, adalah dunia serba bebas, keinginan semau gue. Dunia pemuda, jangan ada yang melarang; mereka ingin puas dengan masa mudanya harus BEBAS (setelah dibacakan kata ”bebas”; pemain mengatakan ”bebas”). Inilah kehidupan pemuda/i yang tidak mau mendekatkan diri kepada Tuhan Allah; karena dibenak pemikiran mereka bahwa hari besak masih panjang dan pada hari itulah akan didekatkan diri kepada Tuhan, pokoknya BEBAS aja.

Siapakah yang akan menyadarkan mereka? (melintas kaum pemuda yang sedang PA)

Lihat, ada kaum pemuda/i yang melintas, apa yang akan mereka perbuat kepada saudaranya itu? Ternyata mereka hanya melintas saja dan takut diganggu; sebab dibenak pemikiran mereka “untuk apa peduli dengan mereka, orangtuanya saja tidak memperhatikan”; apa lagi aku dan anda. Masah bodoh, pokoknya urus diri sendiri saja; dan malah mereka yang melakukan mabuk-mabukan akan menerima resikonya di hari esok.

Atau pemuda inikah? (seorang pemuda yang sedang mencari cara hidup, tapi ia adalah orang bingung dan tak tahu akan pribadinya). Ternyata tidak juga, ia tidak suka dengan cara hidup yang serba amburadul dan hidup yang mengatur hidupnya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Demikianlah prinsip manusia, dari dahulu mencari jalan masing-masing kepada Allah; tanpa ada rasa ingin membantu, menolong dan menegor saudara-saudaranya. Jikalau kita mengenang riwayat Musa, ia berusaha untuk membawa umat Tuhan dari tanah perbudak ke tanah yang penuh dan susu. Apalagi kita, harus mampu membawa saudara-saudara kita, dan jika saudara/i telah diajak, mari, marilah kita memberi diri kita.

Bernyanyi: “Bertobatlah”

Bertobatlah kembali pada Bapa; Dia tunggu kau dengan kesetiaan-Nya.

Tuhan siap mengampuni dosamu; oh, baliklah pada Bapa.

Reff. Oh, Baliklah pada Bapa; jangan lambat hai sobatku

Tuhan tunjukkan padamu; oh, baliklah pada Bapa.

Fragmen 3 : HIDUP YANG KUATIR

(seseorang yang sedang memikirkan akan hidupnya, dan adanya rasa kekuatiran di dalam hidupnya)

Melihat realita yang terjadi di dunia ini, semakin hari semakin banyak tantangan, rasa aman dan damai tidak ada. Ingin hidup dan berkarya di dunia telah dibatasi oleh penguasa-penguasa kaya, untuk bekerja, harus melihat orangnya, baik itu suku dan agama. Hidup ini memang susah untuk memikirkan usaha apa yang harus dikerjakan. Apa yang dapat hari ini belum tentu ada untuk esok, sungguh malangnya nasib ini.

Atau, adakah seseorang yang mampu untuk menolong saya, mengatasi pergumulan saya; dan menyelamatkan saya dari penderitaan saya ini.

Vocal solo atau Koor: “Jangan Kuatir” Cipt. Bonar Goltom: Omp. Eli Boru

Prolog : Setiap kekuatiran pasti akan ada jawaban jika kekuatiran itu kita serahkan kepada Tuhan. Ia akan menyelamatkan kita, meskipun dunia ini tidak ada lagi keadamaian, dan pada akhirnya Tuhan akan datang untuk menyelamatkan kita. Demikianlah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat. (Yes. 56: 1-2). Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

(Yes. 61: 1-3).

Bernyanyi: ” Gembala Baik Bersuling Nan Merdu” (KJ. 415: 1)

Gembala baik bersuling nan merdu,

Membimbing aku pada air tenang

Dan membaringkan aku berteduh

Dipadang rumput hijau berkenan

Reff: Oh, gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tentram bening.

Mengalir dalam sungai kasihku, kuasa damai cerlang, bening.

Fragmen 4 : KELAHIRAN TUHAN YESUS

(Maria dan Yusuf, sedang berjalan. Diperjalan, Maria membawa rasa sakitnya karena ia sedang mengandung Anak Allah, Yaitu Mesias; sambil menyanyikan lagu: KJ. 92: 1-3 ”Malam Kudus” Oleh Songlider; dan setelah Yesus lahir; Lagu ini dinyanyikan oleh seluruh Jemaat).

Prolog : Inilah saat, kita mengenang Lahirnya Tuhan Yesus ke dunia ini. Lihat Maria dan Yusuf; mereka berjalan dari Nazaret ke Yudea – Betlehem. Cukup jauh bagi Maria berjalan yang sedang mengandung. Rasa sakit pun, ia tahan. Apalagi selama dalam sembilan bulan mengandung Yesus, banyak orang merasa ragu akan kehamilan Maria, sebab ia belum bertunangan. Dan Maria tidak takut, karena malaikat Tuhan mengutkan dirinya, kata malaikat kepadanya:

Malaikat: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (Lukas 1: 30-33).

Prolog: Mampukah kita membayang dan merasakan seperti apa yang dirasakan oleh Maria? Apalagi di dalam perjalanan, tak ada satupun orang yang mau menerima mereka untuk menginap sebagai tempat untuk bersalin. Tetapi, Yusuf suaminya setia melindungi istrinya; sebab malaikat Tuhan berpesan kepadanya, katanya:

Malaikat: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1: 21-23)

Prolog: Dan akhirnya tak tahan lagi bagi Maria menahan Anak yang di dalam kandungannya akan keluar. Tanpa sadar, mata Yusuf tertuju ke kandang hewan peliharaan; dan iapun legas membawa istrinya ke sana. Kandang itu kotor, penuh dengan kotoran hewan dan bau! Ditempat itulah Yesus, lahir; dan dipalungan Yesus berbaring dan diselimuti dengan lambin.

Renungkanlah ini saudara! Coba kita renungkan.

Bernyanyi: “Malam Kudus” (KJ. 92: 1-4/ Do = Bes)

1 Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap

Hanya dua berjaga terus; ayah bunda mesra dan kudus

Anak tidur tenang; 2x

4 Malam kudus, sunyi senyap; kurnia dan berkat, tercermin bagi kami terus

DiwajahMu, ya Anak Kudus

Cinta kasih kekal; 2x

Fragmen 5 : UCAPAN SYUKUR

Prolog : Kelahiran Tuhan Yesus sangat istimewa dan sungguh-sungguh unik dinikmati pada zaman ini. Mari kita bayangkan, seorang Raja lahir dikandang, bukan di Rumah sakit atau di istana. Orang-orang yang menyaksikan Dia yang lahir adalah para gembala yang tinggal di padang yang sedang menjaga kawanan ternak. Mereka dan bersorak-sorak, sebab apa yang mereka lihat sama seperti yang dikatakan malaikat kepada mereka. Kemudian dengan Orang Maju dari Timur. Mereka pergi atas izin Herodes, untuk melihat tanda Bintang Timur.

Ketika mereka bertemu, dan melihat Anak itu bersama-sama Maria, ibuNya dan mereka sangat bersukacita. Dan merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu: emas, kemenyan dan mur. Hanya itu yang dapat diberikan oleh mereka, bagaimana dengan kita saudara/i yang hadir, apa yang harus kita persembahkan kepada Dia yang telah lahir bagi kita?

Marilah kita mempersembahkan, apa yang pantas untuk kita persambahkan untuk Dia, seperti yang telah diberikan oleh Orang-orang Majus, memberikan dengan seiklas mungkin.

Songlider: Menyanyikan Lagu “Dison Adong Huboan Tuhan”

Dison adong huboan Tuhan, Parbue ningolungku naso tardok nian

Sadia ma argana Tuhan, molo sai nirajuman sude denggan basaM,

Jalo ma Tuhan, sail as ma rohaM.

Koor Naposobulung GKPA Durian : “Natal Pertama”

Prolog : Demikianlah sedikit-banyak yang kita ketahui kelahiran Tuhan kita Yesus Kritus beributahun tahun yang lalu. Demikian juga, kita harus menerima Dia yang mau lahir di dalam diri kita. Sambutlah Dia.

Bernyanyi: Alam Raya Berkumandang” (KJ. 101: 1+3/ Do = G)

1 Alam raya berkumandang oleh pujian mulia;

Dari gunung, dari padang kidung malaikat bergema

Gloria; in excelsis deo; 2x

3 Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya

Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya;

Gloria; in excelsis deo; 2x

- Penutup Ibadah

L : Mari kita doakan persembahan kita kepada Tuhan …..(Agenda GKPA).

L : Mari kita sama-sama menucapkan doa bapa kami:

J : Bapa kami yang di sorga di kuduskanlah namaMu, …………………… Amen

L : Terimalah Berkat dari Tuhan. (Agenda GKPA)

P+J: Amen.

Sepatah Kata dari:

- Penanggung Jawab Panitia Natal NB Parlagutan GKPA Jl. Durian

- Ketua NB Parlagutan GKPA Jl. Durian

- Majelis Parlagutan GKPA Jl. Durian

- Pendeta (Hamba Tuhan)

- Orangtua atau Penasehat Naposobulung GKPA Durian

- ____________________

- ____________________

- ____________________

Hiburan:

  1. Tarian Naposobulung
  2. Koor
  3. Vocal Solo or Gruop
  4. ____________________
  5. ____________________
  6. ____________________


Christ Bearing, not cage but in people liver trusting Greet Him(Her, As Leader and king. Now and Forever and ever, until He coming Calling Us and let us continuously do New Things in New Year of 2009; in Area Of public, Church and State. So that, Jesus Christ is Glorified.

Jumat, 28 November 2008

Renungan Sekolah Minggu 2009

PENGAKUAN

Yosua 24: 14-15

  1. Tujuan

Tujuan Umum : Tuhan atau tuhan

Tujuan Khusus : - Mampu membedakan antara Tuhan atau tuhan.

- Meyakinkan dan mengaku hanya kepada Tuhan yang pantas untuk beribadah.

  1. Metode Pengajaran:
  1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

- Sebagai Guru Sekolah Minggu, pertama sekali harus meyakinkan diri sendiri dan mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus-lah sebagai Tuhan yang mempertemukan kita – orang-orang yang percaya – kepada Allah di dalam beribadah.

- Setelah hal itu dibekali bagi Guru Sekolah Minggu, maka ia harus mampu untuk meyakinkan para Anak Sekolah Minggu untuk percaya dan yakin bahwa Allah itu hadir di dalam Ibadah Sekolah Minggu.

  1. Cerita

Anak-anak sekolah minggu yang dikasih Tuhan Kita Yesus Kristus, kalau adik-adik percaya bahwa Allah kita hadir bersama-sama dengan kita. Kalau ada yang percaya katakan ”Amin”. Bagi adik-adik yang percaya, apakah adik-adik takut kepada Tuhan atau tidak. Sebelum adik-adik menjawabnya, bapak/ibu guru punya cerita, tapi dengarkan dengan baik.

Ada dua anak yang bersaudara, namanya Rian dan Rain. Mereka bukan anak kembar, tetapi mereka bersaudara. Mereka berdua diajak oleh orangtuanya ke suatu tempat atau lingkungan permainan anak-anak yang sangat indah dan penuh dengan permainan. Sebelum di ajak oleh orangtunya, mereka berdua ditanya, apakah ada tugas dari guru sekolah minggu atau tidak? Kalau ada, ke tempat permainan tidak jadi dan di tunda minggu depan. Kemudian Rian dan Rain, berusah untuk berbohong bahwa mereka tidak ada tugas dari guru sekolah minggu.

Rian dan Rain, sangat begitu senang dan bergembira menikmati setiap permainan yang ada di tempat itu, misalnya main seluncur, berenang, dsb. Tiba-tiba Rian tidak merasa tidak nyaman dan gelisah, atas perbuatan mereka. Karena ia pernah dihukum oleh ibu guru ketika ia tidak mengerjakan tugas. Lalu Rian mengatakan kepada ibunya katanya: ibu, Rian minta maaf. Aku dan adek berbohong kepada ibu dan ayah. Aku takut dimarahi ibu guru sekolah minggu besok, karena aku dan Adek belum mengerjakan tugas, kami berbohong. Mendengar pengakuan Rian, ibunya memaafkan Rian.

Lalu ibunya, memintakan kepada ayah untuk pulang. Tiba-tiba Rain marah kepada kedua orangnya, katanya: ”Hari masih siang, mengapa cepat sekali pulang. Aku belum menikmati semua permainan di sini. Aku tidak mau pulang”. Ibunya berkata: ”Rain tidak punya tugas, besok”. Jawabnya: ”tidak, ibu”. ”Benar, Rain tidak bohong sama ibu; dan tidak takut dihukum sama ibu guru?”, kata ibunya. ”Tidak, kami tidak punya tugas”, dengan gugup Rain menjawab. ”Kalau memang Rain masih di sini, Rian, ibu dan bapak pulang, karena abangmu Rian ingin mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru sekolah minggu”, kata ibunya. Akhirnya, Rain pun mengaku bersalah dan meminta maaf kepada ibunya, bahwasanya mereka telah berbohong. Dan ibu Rain pun memaafkan mereka berdua.

Dari cerita di atas, adek-adek diajak untuk berani mengaku kesalahan dan jangan pernah bertahan di dalam kesalahan. Kalau kesalahan itu membuat adek-adek menderita, lekaslah untuk mengakui kesalahannya agar orangtua kita tidak marah.

Sama halnya, hubungan kita dengan Allah. Yosua mengajak adek-adek, supaya kita mengakui hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan hanya kepada Dialah kita beribadah. Jangan pernah ada di dalam benak adek-adek mendahulukan permainan atau bermain kemudian beribadah kepada Allah. Permainan adalah hidup yang sementara di dunia ini, tetapi kalau adek-adek mendahulukan beribadah kepada Allah, maka Ia akan memberikan permainan yang penuh berkat.

Untuk itu, adek-adek jangan pernah meninggalkan Tuhan Allah; dan harus mengakui dan percaya bahwa Tuhan Alah adalah Sumber Kehidupan.

  1. Alat Peraga

- Menggambarkan dipapan tulis, dua orang anak yang senang bermain dengan kedua orangnya.

- Atau menggunakan boneka tangan.

  1. Nilai Kristiani

Anak-anak sekolah minggu, bukanlah Anak-anak yang suka berbohong. Tetapi Anak sekolah Minggu adalah anak-anak yang mau mengaku hanya Tuhan Allah adalah tempat untuk beribadah. Dan jangan pernah meninggalkan ibadah demi untuk kegiatan lainnya. Jadilah anak-anak Tuhan yang terang dan berbeda dengan anak gelap.

  1. Doa

Allah Bapa yang di surga,kami mengaku bahwa Tuhan adalah Tuhan kami dan kami mau beribadah kepadaMu. Kami mau meninggalkan permainan dunia karena kami yakin Engkau akan menyediakan permainan bagi kami jika kami mendahului Kamu.

  1. Ayat Hafalan:

Markus 8 : 29b : Engkau adalah Mesias

  1. Nyanyian KJ 427 : 1 ” Kusuka Menuturkan”

”Kusuka menuturkan cerita mulia, cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya.

Kusuka menuturkan cerita yang benar,penawar hati rindu pelipur terbesar.

Kusuka menuturkan kusuka memasyurkan cerita Tuhan Yesus dan cinta kasihNya”.

MENGGAPAI CITA CITA

1 RAJA-RAJA 5 : 1-7,18

A. Tujuan.

1. Tujuan Umum : Agar anak sekolah Minggu mengetahui bahwa cita- cita adalah pemberian Allah dan menyertaidisaat kita ingin menggapainya.

2. Tujuan Khusus :

a. Supaya anak-anak sekolah minggu mengerti dan memahami bahwa cita-cita adalah pemberian Allah.

b. Apa yang telah diberikan Allah kepada kita,ada baiknya kita persembahkan kepada Tuhan.

B. Metode Pengajaran:

1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

a. Sebagai Guru Sekolah Minggu, pertama sekali harus memahami bahwa Salomo adalah pengganti Daud ayahnya. Pemerintahan Salomo memiliki rancangan pertamanya adalah untuk mendirikan bait Allah karena pada masa Daud,bait Allah tidak dapat berdiri karena banyak musuh yang harus ditaklukkan Daud.

b. Sebagai Guru sekolah minggu harus mampu untuk meyakinkan anak-anak sekolah minggu bahwa melalui keberhasilan anak-anak gereja dapat memberikan yang terbaik untuk gereja.

2. Cerita

Adik-adik Sekolah Minggu yang dikasihi Tuhan Yesus Kritus, sebagai anak Tuhan harus yakin dan percaya bahwa setiap anak yang mendekatkan diri dan selalu datang beribadah ke gereja, ia akan diberikan Anugerah dan berkat lewat cita-cita yang adik-adik inginkan. Jikalau adik-adik menginginkan menjadi dokter, tentara, insinyur, polisi, presiden, dsb terlebih dahulu mendekatkan diri dan meminta kepada Tuhan agar Ia memberikannya sesuai dengan kemampuan adik-adik. Baiklah adik-adik,ada sebuah cerita tentang seorang anak gereja yang tinggal di sebuah rumah kecil yang letaknya jauh dari kota. Namanya Bonnie,Bonnie adalah salah satu anak sekolah minggu yang taat beribadah kepada Tuhan. Setiap hari minggu,dia selalu berusaha untuk beribadah ke gereja walaupun letak gereja jauh dari rumahnya. Selain untuk beribadah,dia juga senang berkumpul dan bermain dengan teman-teman sekolah minggunya. Setiap hari minggu, Bonnie selalu bangun pagi lebih awal agar dia tidak terlambat datang ke gereja karena letak rumahnya yang jauh dan sebelum berangkat ke gereja, Bonnie selalu berusaha pamit kepada orangtuanya.

Suatu saat sewaktu beribadah, Bonnie pernah ditanya oleh guru sekolah minggunya tentang riwayat raja Salomo selama dia menjadi raja. Bonnie tidak dapat menjawabnya sehingga dia merasa kecewa dan tidak senang terhadap dirinya sendiri karena tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Setelah ibadah selesai, Bonnie pulang ke rumah dengan perasaan sedih dan kecewa. Sesampai di rumah, Bonnie menceritakan masalahnya kepada orang tuanya, kemudian orang tuanya berkata ”Nak, jika kamu ingin bisa menjawab pertanyaan dari guru sekolah minggu kamu harus rajin membaca dan belajar tentang Alkitab”. Mendengar perkataan orang tuanya, Bonnie merasa senang dan memiliki semangat untuk membaca dan belajar tentang Alkitab. Setiap malam sebelum tidur Bonnie selalu membuka Alkitab, membaca dan berdoa kepada Tuhan agar dia diberikan kepintaran, kesehatan dan keberhasilan dalam menjalani kehidupannya. Bonnie juga sering bertanya kepada ibunya tentang apa yang tidak dimengerti dan diketahuinya tentang Alkitab. Setiap hari Bonnie selalu berdoa kepada Tuhan dan selalu membaca Alkitab serta berharap suatu saat apabila dia ditanya oleh guru sekolah minggunya, dia dapat menjawabnya.

Pada hari minggu sewaktu beribadah, keinginan Bonnie terkabul. Bonnie kembali ditanya oleh guru sekolah minggu tentang kehidupan raja Salomo selama ia menjadi raja. Dengan semangat dan penuh keyakinan Bonie menjawab pertanyaan tersebut dan dengan jawaban yang telah disampaikan Bonnie, guru sekolah minggunya memberikan pujian atas jawabannya. Bonnie merasa senang dan gembira bahwa keinginannya telah terkabul untuk dapat menjawab pertanyaan dari guru sekolah minggu.

Dengan keyakinan dan kepercayaan yang Bonnie miliki, ia pun tidak mau tinggal diam dalam pelajarannya di sekolah. Bonnie selalu belajar dengan rajin dan tekun agar dia memperoleh prestasi yang baik dan menyenangkan hati kedua orang tuanya. Bonnie selalu beribadah dan berdoa kepada Tuhan agar dia diberikan keberhasilan, kesehatan dan kepintaran demi mencapai cita-cita yang dia impikan.

Dari cerita di atas menggambarkan tentang raja Salomo, dimana setelah keberhasilannya menjadi seorang raja yang telah dipilih oleh Allah, ia berencana untuk membangun rumah ibadah sebagai tempat pertemuan dan persekutuan manusia dengan Allah.

3. Alat Peraga

Bercerita dengan manggunakan gambar sesuai dengan cerita diatas.

  1. Nilai Kristiani

Sejak dini anak-anak sekolah minggu memampukan dirinya untuk membaca dan belajar tentang Alkitab serta firman Tuhan yang merupakan awal kesuksesan dan keberhasilan dimanapun dia berada untuk menggapai cita-cita yang diimpikan pada suatu saat kelak. Dengan keberhasilan tersebut dapat memberikan persembahan yang berharga kepada Tuhan.

  1. Doa

Tuhan Allah Bapa yang baik, kami anak-anakMu ingin tekun dan beribadah kepadaMu. Meskipun kami kecil, kami masih mampu datang ke rumahMu untuk beribadah dan memuji memuliakan namaMu; dan itu semua merupakan awal dalam menggapai cita-cita kami kelak yang telah Engkau siapkan bagi kami.

  1. Ayat Hafalan:

Amsal 21 : 21 ”Siap mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan”.

  1. Nyanyian KJ 420 : 1 & 3 ” Yesus Kawan Anak-Anak”

1” Yesus, kawan anak-anak, juga kawanku, bimbing tangan, tuntun aku sertamu ”.

3” Bimbing aku tiap saat sampai ku besar, mendengar pesan firmanMu yang benar. ”

MEMBERI PERLINDUNGAN

I SAMUEL 22 : 1 – 4

Tujuan.

1. Tujuan Umum : Apapun masalah yang ada dalam diri anak-anak kita pasti ia akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan Allah.

2. Tujuan Khusus :

a. Supaya anak-anak sekolah minggu merasakan pemberian perlindungan Tuhan dari musuh.

b. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya – Anak Sekolah Minggu – yang sedang mendapatkan masalah baik dari orang tua dan teman, sebab Tuhan memberikan perlindungan yang setia kepada mereka yang percaya.

C. Metode Pengajaran:

1. Persiapan Pribadi Guru Sekolah Minggu:

a. Sebagai Guru Sekolah Minggu, harus memiliki kesaksian semasa kecil yang taat dan beribadah kepada Tuhan.

b. Sebagai Guru sekolah minggu mengetahui permasalahan Daud yang di benci oleh Saul ( I Samuel 18 – 23 ) hingga Saul mengejar-ejar Daud.

c. Sebagai Guru Sekolah Minggu mampu meyakinkan anak sekolah minggu bahwasanya orang-orang lemah dan dikucilkan, juga dapat melindungi orang yang membutuhkan perlindungan.

4. Cerita

Toman, adalah nama panggilan dari salah satu anak sekolah minggu yang ada di gereja di Indonesia. Setiap ibadah anak sekolah minggu, seratus kali nama Toman dipanggil oleh ibu guru karena ia selalu membuat ribut, mengganggu teman, suka memukuli, melempari, dsb; dan ia tidak pernah melakukan hal yang baik. Banyak cara yang dilakukan oleh ibu guru untuk mengubah cara hidup Toman, dan tidak pernah berhasil.

Suatu hari, ibu guru (kita sebut saja namanya Mery) tiba-tiba marah, katanya: ”Toman, kalau ibu sedang menyampaikan firman Tuhan jangan pernah ada di ruangan ini; dan ibu akan menghukum Toman”. Lalu Toman ketakutan; karena banyak teman-temannya yang mengetawai dan mengejek tingkah lakunya. Seminggu berikutnya, Toman datang ke gereja dengan bertekad tidak membuat kesal lagi ibu guru sekolah minggu. Jika Toman terus melakukan kebiasaannya, maka ia pun tidak mendapatkan teman.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, seandainya ibu guru Sekolah minggu tidak memarahi Toman, kebiasaannya akan terbiasa sampai dewasa. Dan jika Toman tidak merasa takut, ia pun terus membuat ribut. Kemarahan ibu guru, bukanlah bentuk kebencian bagi anak sekolah minggu melainkan membentuk jiwa rasa takut kepada Tuhan. Takut akan Tuhan, bukan berarti jauh dari Tuhan melainkan mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagi mereka yang mendekatkan diri kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan. Sebab, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh di alam maut.

5. Alat Peraga

Bercerita dengan manggunakan gambar sesuai dengan cerita diatas.

  1. Doa

Bapa di Surga, Kami anak-anakMu Sekolah Minggu meminta setiap minggu kepadaMu agar Tuhan memberikan perlindungan kepada kami. Apabila ada salah kami kepada guru sekolah atau orangtua, kami anak sekolah minggu minta maaf kepada Tuhan, supaya Tuhan tetap menjaga kami dan melindungi kami. Amin.

  1. Ayat Hafalan:

Yohannes 14 : 25b ” Aku berada bersama-sama dengan kamu ”.

  1. Nyanyian KJ 455 : 1 ” Mintalah

1” Mintalah, mintalah, maka ’kan dib’ri padamu

Carilah, carilah, maka kamu ’kan mendapat;

Stand in the wisdom of men, but in the power of GodKetoklah, ketoklah, maka pintu ’kan dibuka;

Maka pintu ’kan dibuka, dibuka bagimu”.

Dengar Suara Tuhan

1 Sam. 2: 11- 17

.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum: Sebagai Anak Sekolah Minggu Atau Anak Tuhan Allah Harus Mendegarkan Suara Tuhan

2. Tujuan Khusus:

- Supaya Anak Sekolah Minggu mampu melakukan perbuatan yang baik dan jujur.

- Supaya Anak Sekolah Minggu mampu mendengar suara Tuhan dan melakukannya, dan menghiraukan suara iblis.

B. Persiapan Guru Sekolah Minggu:

- Sebagai Guru Sekolah Minggu, bertindaklah jujur dan setia kepada Pelayanan Gereja.

- Memahami Cerita Tentang Anak-anak Eli yang tidak setia terhadap pelayanan Allah; dan tidak mengindahkan pemberian Jemaat Tuhan.

- Sebagai guru Sekolah Minggu, mampu membedakan mana suara Tuhan dan suara iblis; agar Anak Sekolah Minggu melihat tindakan kita.

C. Metode Pengajar

1. Cerita

Adik-adik yang dikasih Tuhan Kita Yesus Kristus, pasti adik-adik pernah mendengar istilah Korupsi atau istilah yang paling dekatnya adalah “Mencuri”. Ada baiknya, adik-adik yang cinta kepada Tuhan, jangan pernah melakukan hal ini. Apalagi ingin mencoba, jangan dilakukan. Karena perbuatan mencuri adalah “dosa” atau perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan. Allah marah jika adik-adik melakukannya. Sebab, Tuhan tidak senang jika anak-anak Tuhan melakukannya.

Mungkin Adik-adik pernah mendengar cerita atau Film Robin Hood. Film ini menceritakan tentang tokoh yang bernama Robin Hood; adalah seorang peranan yang sangat digemari oleh rakyat kecil. Apalagi dengan perbuatannya yang mau menolong. Ia tidak suka dengan orang-orang yang mau merampas hak kaum miskin. Apalagi mencuri harta benda yang hanya sedikit dimiliki mereka. Robin langsung menghacar habis-habisan para pencuri, yaitu mereka kaum terpandang yang suka merampas dan menguras harta orang miskin.

Robin hanya mengandalkan panah untuk menakuti musuh. Ketika musuh menyerah dan tidak berani melawan Robin, musuh langsung memberikan harta yang mereka curi dan menyerahkan kepada Robin. Kemudian Robin memberikan kembali kepada yang merasa kehilangan dengan harta benda. Robin tidak pernah menerima upah dalam bentuk apapun dari hasil perbuatan baiknya. Prinsipnya, menolong adalah perbautan yang paling mulia.

Berbeda dengan anak-anak Eli, yang suka menguras pemberian jemaat Tuhan. Apa yang dipersembahkan jemaat kepada Tuhan, mereka mengumpulkannya dan menjadi kebutuhan mereka. Jika jemaat tidak mau memberikan atas perbuatan mereka, mereka marah dan melakukan kejahatan. Sungguh jahat anak-anak Eli, mereka tidak menghargai jabatan ayahnya sebagai imam di rumah atau Bait Allah. Allah benci dengan perbautan mereka. Mereka tidak menghiraukan suara Allah; dan hati kecil mereka tidak berfungsi lagi. Mereka hanya mendengarkan suara iblis, yang rakus dan jahat.

Jadi, adik-adik yang dikasih Tuhan Yesus, jangan pernah mendengarkan suara iblis yang tidak takut kepada Tuhan. Mereka mengingkan adik-adik jatuh ke dalam dosa. Apalagi, disaat adik-adik datang ke gereja dengan membawa diri adik-adik bertemu dengan Tuhan Allah, iblis selalu memanfaatkan adik-adik agar jangan ke gereja; dengan membari tayangan TV yang mengasikkan pada jam gereja. Dengarlah suara Tuhan, jika adik-adik dipanggilnya untuk datang kepada Tuhan; dan jangan mau menyimpang kepada iblis.

Di saat adik-adik sudah sampai di gereja, jangan lebih utamakan rayuan si-iblis disaat ia ingin menawarkan persembahan yang adik-adik bawa. Ingat, iblis selalu menawarkan persembahan yang adik-adik bawa untuk diberikan kepada penjual; padahal Tuhan Allah yang baik hati menawarkan persembahan yang adik-adik bawa adalah untuk gereja atau rumah Tuhan; agar Tuhan memberikan banyak kelimpahan berkat kepada adik-adik.

Ingatlah; dan dengarkanlah Suara Tuhan; bukan suara si-iblis.

2. Alat Peraga

- Menggunakan gambar atau karikatur yang seram (wajah iblis) dan wajah yang membawa damai (malaikat Tuhan).

- Menunjukkan nilai mata uang yang pantas untuk diberikan kepada Tuhan. Bukan sembarangan memberi.

- Gerakan Badan, disesuaikan dengan cerita.

D. Makna Teologis

Anak-anak Tuhan jarang ke gereja, itu bukan karena anak-anak di dasarkan pemalas, melainkan mereka kurang membedakan mana suara Tuhan dan mana suara iblis. Jadi mereka kurang merasakan hadirnya Roh Tuhan kepada mereka. Mereka kurang memahami arti persembahan, ketika mereka lebih menggunakan persembahan mereka kepada para penjual yang menanti di depan gereja; daripada memberikan persembahan kepada Tuhan. Jadi, Anak-anak seharusnya mengenal suara Tuhan; agar perbuatan mereka benar dihadapan Allah.

E. Ayat Hafalan

Hai anakku, dengarlah, dan jadilah bijak;

Tunjukanlah hatimu ke jalan yang benar. Amsal 23:19

F. Kidung Nyanyian: KJ. 413: 1 “Tuhan, Pimpin AnakMu”

Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak sesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat.

Reff: Tuhan, pimpin! Arus hidup menderas;

Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat.